Bagaimana penyesuaian dosis obat antidiabetes oral dan insulin selama bulan Ramadhan?
![Image](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPrVBiNxdcwoGZGHZZ9Nn05pdDXUKNX-XsjeJvGk9pef6kC-Q6ZKsgzBaTsZrJPbWbLD_b4N0Xn3uRbs-rS5Wq4VpkP6246Feu0BP_bWpiyJNT1vMu5FH9z_Fpeyjs8M-qK8YapnfOeBYRKTfHqLv4kvg7Lds5vtYe4ZNB7ZfSkihZ46NwuxboXYGfXQ/s320/cc470e5b33b0d8bddfab43ef7578dbba.webp)
Sarana belajar seputar kesehatan secara umum, dengan fokus utama bidang farmasi klinis. Setiap informasi disajikan secara runut, disertai dengan tutorial, contoh kasus, link perhitungan cepat dan literatur untuk memudahkan sejawat menelusurinya ke sumber utama. Selamat membaca. Salam farmasi klinis!
Diagnosis hipertensi
Diagnosis hipertensi ditegakkan
bila tekanan darah ≥ 140/90 mmHg diukur menggunakan ambulatory blood pressure monitoring (ABPM) ataupun home blood pressure monitoring (HBPM). Klasifikasi
hipertensi dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Konfirmasi diagnosis ini tidak
mengandalkan pada satu kali pemeriksaan, kecuali pada pasien dengan tekanan
darah yang sangat tinggi, misalnya hipertensi stage 3 atau terdapat bukti kerusakan target organ akibat
hipertensi yang dikenal dengan hypertension-mediated
organ damage (HMOD) misalnya retinopati hipertensif dengan eksudat dan
perdarahan, hipertrofi ventrikel kiri atau kerusakan ginjal.
HMOD dapat dinilai dengan:
1. EKG
12-sadapan
2. Albuminuria
3. Funduskopi
4. Ekokardiografi
5. USG
karotis
6. USG
Doppler abdomen
7. PWV
(pulse wave velocity)
8. ABI
(ankle-brachial index)
9. Uji
fungsi kognitif
10. Pencitraan
otak
Penilaian resiko penyakit kardiovaskular
dalam 10 tahun
Khusus individu berusia ≥40
tahun, resiko penyakit kardiovaskular dalam 10 tahun dapat dinilai menggunakan
sistem SCORE (systematic coronary risk
evaluation) yang dapat diakses disini.
Sedangkan individu berusia <40 tahun kemungkinan
memiliki resiko yang lebih rendah. Terapi obat anti hipertensi perlu langsung
diberikan bila hasil yang didapat berupa resiko tinggi dan sangat tinggi,
termasuk komorbid yang menyertai. Hasil penilaian dirangkum dalam Tabel 2.
Penatalaksanaan hipertensi non-farmakologis
Bagi individu dengan tekanan darah sistolik sebesar 130-139 mmHg dan diastolik sebesar 80-89 mmHg atau hasil penilaian resiko kematian akibat penyakit kardiovaskular dalam 10 tahun <5%, maka direkomendasikan untuk melakukan perubahan gaya hidup setidaknya selama 4-6 bulan (Tabel 3) berdasarkan indeks massa tubuh (IMT). Perhitungan IMT dapat diakses disini.
Intervensi |
Rekomendasi |
Keterangan |
Pembatasan konsumsi garam |
Konsumsi garam maksimal 5 gram/hari (setara
dengan 1 sendok teh garam dapur) |
Hindari makanan asin |
Perubahan pola makan |
·
sayuran (min. 200 g/hari) ·
kacang-kacangan ·
Buah segar (min 200 g/hari) ·
produk susu rendah lemak ·
gandum ·
ikan dan asam lemak tak jenuh (terutama minyak
zaitun) |
Batasi asupan daging merah dan asam lemak jenuh |
Penurunan berat badan dan menjaga berat badan
ideal |
Target IMT 18,5 – 22,9 kg/m2. Lingkar
pinggang <90 cm pada laki-laki dan <80 cm pada perempuan |
- |
Olahraga teratur |
Olahraga minimal 30 menit sebanyak 5-7
hari/minggu, berupa latihan aerobik dinamik berintensitas sedang (mis. Jalan
kaki, bersepeda, atau berenang) |
|
Berhenti merokok dan konsumsi alkohol |
|
|
Diet DASH (Dietary Approaches to
Stop Hypertension)
Diet ini pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1990-an oleh National
Institute of Health (NIH). Diet ini mempromosikan makanan yang diproses
secara minimal dan makanan segar, konsumsi sayuran dan buah-buahan, daging
tanpa lemak dan produk susu, serta memasukkan makronutrien kedalam menu. Selain
itu, diet DASH merekomendasikan pengurangan konsumsi natrium dalam makanan
menjadi sekitar 1500 mg/hari. Hasilnya menunjukkan bahwa intervensi diet jenis
ini efektif menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 6-11 mmHg, baik pada
individu hipertensi maupun normotensi. Sehingga diet DASH dianjurkan sebagai
terapi non-farmakologis lini pertama bersama dengan modifikasi gaya hidup
pasien hipertensi. Panduan penyajian diet DASH adalah sebagai berikut:
Sayuran |
: sekitar lima porsi/hari |
Buah |
: sekitar lima kali makan/hari |
Karbohidrat |
: sekitar tujuh porsi/hari |
Produk susu rendah lemak |
: sekitar dua porsi/hari |
Produk daging tanpa lemak |
: sekitar ≤ dua porsi/hari |
Kacang-kacangan dan biji-bijian |
: dua hingga tiga kali/minggu |
Saat ini sudah tersedia menu diet
DASH yang sudah dimodifikasi sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia. Dilansir
dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, menu diet DASH
dirangkum sebagai berikut:
Semoga tulisan ini bermanfaat. Salam sehat!
File bisa diunduh disini:
Sumber :
Terimakasih..sangat bermanfaat..
ReplyDelete